online stats Bendera setengah tiang: Faktor Risiko Kanker Kulit

Wednesday, February 23, 2011

Faktor Risiko Kanker Kulit

Kanker kulit merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi pada manusia. Kanker kulit terjadi pada lebih dari satu juta orang setiap tahunnya, dimana peningkatan kasus per tahun selalu terjadi. Berdasarkan data statistik, hampir setengah dari penduduk Amerika Serikat yang berumur di atas 65 tahun terkena kanker kulit (setidaknya kanker tahap dini).

Tanda paling umun dari terjadinya kanker kulit adalah perubahan penampilan kulit berupa penambahan jaringan kulit baru (seperti benjolan) atau berupa luka yang tak sembuh.

Kanker kulit terdiri dari tiga kondisi sel, yaitu sel karsinoma basal dan skuamosa (kondisi paling umum), serta melanoma. Ketiga kondisi sel kanker tersebut dapat dipicu oleh faktor risiko yang sama, yaitu:

Pertama. Paparan Sinar Matahari: Orang Eropa yang sering berlibur ke daerah tropis (cukup panas) seperti Indonesia sering terkena kanker kulit. Ditambah lagi, kulit orang Eropa (yang sedikit pigmen) juga lebih rentan terhadap kerusakan dari ultraviolet. Namun risiko ini tidak hanya terjadi pada orang Eropa, setiap orang yang sering berada di luar rumah (long outdoor experience) lebih rentan terkena kanker kulit.

Kedua. Usia > 50 tahun: Berdasarkan penelitian, orang berusia di atas 50 tahun lebih sering terkena kanker kulit ketimbang yang berusia di bawah 50 tahun.

Ketiga. Penggunaan Kasur UV Tanning: Kasur ultraviolet ini sering dipakai untuk pencoklat tubuh (oleh orang barat) atau sebagai tempat berjemur pengganti matahari. Penggunaan kasur ini tidak direkomendasikan oleh WHO bahkan untuk alasan kosmetik karena dapat menyebabkan ekspos berlebihan UV pada kulit, sehingga mempertinggi risiko kanker kulit. Selain itu kasur ultraviolet ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak, supresi sistem imun, dan penuaan dini.

Keempat. Terekspos Substansi Arsenik Secara Herediter: Hal ini terjadi ketika seorang ibu yang di dalam tubuhnya banyak mengandung senyawa arsen, melahirkan seorang anak. Anak tersebut berisiko terkena kanker kulit di masa mendatang. Arsen dapat berada di dalam air sumur atau makanan yang terkontaminasi industri pestisida.

Kelima. Karakteristik Fisik (mata biru/hijau, rambut merah, kulit putih): Ini merupakan karakteristik dari orang Eropa Bangsa Nor, seperti orang Norwegia, Inggris, Jerman Utara, dan Belanda.

Keenam. Status Gizi yang Kurang: Berhubungan dengan kurangnya makanan bergizi dan ber-antioksidan.

Ketujuh. Riwayat Keluarga Menderita Kanker Kulit: Seorang yang paman atau kakeknya menderita kanker kulit, akan lebih rentan terkena kanker kulit.

Ciri-ciri dari kanker kulit sama meskipun penampakan secara patologi (kondisi selnya) berbeda, yaitu: ABCDE
A = Asimetris, berarti kulit tidak mulus, benjolan tidak rata
B = Border, berarti batas ireguler atau tidak teratur.
C = Color, berarti warna yang bervariasi:merah gelap/terang, kehitaman, atau kecoklatan.
D = Diameter, berarti diameter berukuran besar (> 6 mm).
E = Evolution, berarti perubahan warna dan ukuran yang amat cepat.

No comments:

Post a Comment