LUMAJANG, KOMPAS.com — Jenazah Andika Listyono Putra (20), mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang hilang di Gunung Semeru, akhirnya berhasil dievakuasi. Tubuh Andika ditemukan meninggal di kawasan jurang berkedalaman 75-100 meter yang terletak sekitar dua kilometer dari puncak Semeru yang disebut Blank 75.
Evakuasi dilakukan tim SAR gabungan yang melakukan pencarian sejak hilangnya pendaki tersebut, Selasa (28/7). Jenazah Andika tiba di base camp Ranupane yang merupakan gerbang pendakian ke Semeru di Lumajang, Senin (3/8) sekitar pukul 10.00.
Begitu tiba, jenazah langsung diidentifikasi oleh keluarga korban yang memastikan bahwa mayat tersebut adalah Andika. Kemudian jenazah Andika dibawa dalam ambulans ke RSUD dr Haryoto Lumajang. Rencananya, jenazah Andika akan diperiksa dengan otopsi luar. Otopsi dalam baru akan dilakukan jika nanti ada pemohonan dari pihak keluarga.
Sebelumnya, informasi penemuan mayat Andika sempat simpang siur. Tim SAR melaporkan penemuan sesosok tubuh yang diduga Andika pada Minggu (2/8) pagi sekitar pukul 10.00. Namun, saat itu belum dapat dipastikan karena sulit djangkau akibat medan yang berat.
Namun, tim SAR akhirnya dapat menuruni jurang dengan dukungan resque set yang dibawa lengkap. Tubuh Andika dilaporkan langsung bisa dibawa pada Minggu (2/8) malam. Jenazahnya sempat disemayamkan sementara di Kalimati sebelum dibawa ke Ranupane pada Senin (3/8) dini hari pukul 03.00.
No comments:
Post a Comment